Title page

Minggu, 05 April 2015

Tuhan dan pilihanNya

Mencintai Cinta Tuhan yang belum pernah kutemui wujudnya, namun merasakan kenyamanannya memiliki. #RandomUnique

Senin, 11 Maret 2013

LANGIT MIMPI



Aku menyebutnya ini bukanlah mimpi
Mimpi yang biasa mereka mengartikan sebenarnya
Suatu gambaran peristiwa ketika mereka terlelap
Ketika mereka lelah akan segala aktifitas yang mereka lakukan
Suatu gambaran yang mungkin menggembirakan dan
Tidak sedikit pula yang mampu membuat jantung berdetak kencang

Aku mungkin salah satunya
Pencari sebuah mimpi diatas segala mimpi
Pencari sebuah lelap diatas segala lelap

Aku menyebutnya ini bukanlah mimpi
Mimpi yang sebenarnya ada terbentang luas disana
Jauh disaat kita terlelap untuk selamanya
Tinggi disaat kita yakin untuk mencapainya

Aku mungkin salah satunya
Penikmat mimpi yang selalu larut 
Hingga pada akhirnya aku tahu

Ini adalah langit mimpi


Sabtu, 05 Januari 2013

Bpk. Suryo Wikanthomo


Aku menyebutnya jejak dan sebuah resolusi

Tahun ini aku kembali. Menengok semua tulisan yang ada didalamnya. Mengulas kembali apa yang terjadi. Membayangkan cerita yang telah aku tulis. Pelajaran hidup di setiap langkah jejakku. Pelajaran yang tak pernah aku ambil layaknya dalam sebuah pendidikan pada umumnya. Seorang guru yang tak tampak namun terasa ketika ia menyentuhnya. Bukan karena aku memintanya. Tapi memang karena itu yang aku butuhkan.
Banyak sekali kejadian yang aku alami. Dari jatuh, bangkit, jatuh lagi dan mencoba bangkit kembali. Dari merasakan sebuah cinta dan ditinggalkan cinta. Merasakan kesendirian yang mengajarkan aku tentang rasa memiliki. Rasa yang seharusnya aku jaga. Rasa yang seharusnya aku bina untuk tetap memiliki. Belajar dari apa yang telah aku lakukan untuk mereka yang aku cintai. Ketika aku melakukan sesuatu yang tanpa aku sadari, yang sebenarnya itu membuat sisi lain yang sadar akan apa yang aku lakukan. 

Tapak demi tapak mencoba tegar. Hela nafas berulang kali dihembuskan dengan tarikan yang dalam. Mata yang tak henti terpejam lelap dalam hitungan detik. Mengulang jauh kenangan yang ada. Jantung berdetak dengan tidak teratur. Berdetak dengan biasanya lalu berubah cepat dengan seketika, dan kembali menjadi biasanya. Semuanya terjadi secara bersamaan. Larut menjadikannya nada harmonisasi. Nada yang memberikan dimensi lain. 

Aku sadar bahwa hidup itu sangatlah sulit. Entah dari sisi manapun yang aku lihat. Hidup itu harus dinikmati. Apapun rasanya, pahit maupun manis itulah hidup. Aku harus rasakan dan tetap mencoba bersyukur kepada Dia. Dia yang selalu aku sebut Sutradara Hebat, Allah SWT. 

Tahun ini, tahun 2013, aku sangat berharap menjadi lebih baik lagi. Pelajaran yang aku siap untuk menerimanya. Mental dan fisik yang kuat ketika aku dihajar dengan keadaan. Resolusi untuk menjadikan pelajaran 2012 menjadikannya sosok guru untuk menjadi lebih baik. Serta berharap menemukan sebuah cinta yang tak lelah untuk terus mencinta. 

Inilah aku, jejak dan sebuah resolusi.

@deharoom,050113,12:26

Minggu, 16 September 2012

Bunyi sunyi


Hingga saat ini gw semakin akrab dengan kebosanan. Kebosanan yang berasal dari sebuah realita yang ada. Kebosanan akan semua tindakan tanpa ada warna lagi. Tanpa semangat, tanpa adanya dramaturgi dalam hidup. Alur hidup gw terasa datar. Jalani aktifitas seperti biasa yang mungkin bias ditebak apa kegiatan selanjutnya. Padahal sebenarnya tidak bisa gw terka sama sekali apa sih akhir dari cerita ini. Seperti hari ini, hari Sabtu. Seharian hanya bergelut dengan keadaan kamar hanya untuk mendengarkan bunyi sunyi. 

Ya, bunyi sunyi…

@deharoom,160912,02:33

Sabtu, 10 Desember 2011

Janin bersama penatnya

Saatnya melepas penat aktifitas marionet. Ya, marionet, sebuah boneka yang diamainkan dari atas dengan sebuah tali. Semua sudah diatur oleh sang Pengatur. Disini Janin menambah kembali tempat pelabuhan, menyandarkan tali ketat kehidupan. Tali yang berjalan sesuai jalur dan batasan yang formal. Lurus terus dan butuh keberanian yang besar, tangguh untuk menentangnya. Seringkali pun tak lepas dari ketakutan akan sebuah keputusan.

Rabu, 16 November 2011

Biasakan Tak Terbiasa

Tiba saat langit terbelah dua, warna jingga pun memudar. Pecah ke seluruh penjuru bumi. Setiap manusia bertanya apa yang telah terjadi. Seorang anak kecil yang belum waktunya berfikir pun bergumam dengan polos, “I can’t believe it” about that. I think it will be fine”. Segerombolan burung terbang menerobos tebalnya awan menuju arah penasaran, berharap menemukan titik jawaban. Komunitas hutan berlari ketakutan ke titik arah rasa takut. Ekosistem dalam laut berantakan, saling bertanya, saling memberitahu, saling mencari tahu, yang sebenarnya sok tahu apa yang diketahuinya. Hanya sebuah pandangan hasil dari otak yang berputar. Pada dasarnya mereka sadar bahwa hal itu belum benar. Sebuah pemandangan yang luar biasa terjadi. Fatamorgana terlihat dari balik kejauhan. Bukan salah langit, bukan salah jingga, tetapi salah kami. Mereka sedang belajar dan dihajar. Berproses dari sebuah hal kebiasaan menjadi tak biasa, menjadi kebiasaan, menjadi tak biasa, dan menjadi suatu hal dipaksakan bahwa ini adalah kebiasaan yang biasa saja. Meski ada rasa menyelimuti proses tersebut. Terbelah bukan berarti kiamat, akhir kehidupan. Filsafat keyakinan mengajarkan akan ada kehidupan setelah kehidupan. Abadi. Disitu kita bisa mewujudkan yang belum terwujud di dunia.
Jalanilah…
Rasakanlah…
Nikmatilah…
Setiap manusia pada jalur karakternya, mempunyai hak membunuh.

Intuisi seseorang yang bercerita tentang keadaan yang terjadi. Tanpa sebatang rokok dan kopi layaknya seorang penulis.