Title page

Senin, 18 Mei 2009

KakiLuse

“Kadang kita lupa sesuatu yang bermakna dalam hidupmu”
Itu hanyalah sepenggal dari kalimat yang mungkin kita sadar namun banyak orang yang tidak untuk menyadarinya. Sebuah kalimat yang mungkin orang terlupa atau terlupakan.

Itulah yang terjadi pada Janin. Ia adalah anak tunggal dari seorang ibu bernama Luse. Luse sangat menyayangi Janin. Semenjak suaminya meninggal karena sakit, Luse menjadi tulang pungung untuk memenuhi kebutuhan ekonominya dengan menjual kue dagangannya. Sedangkan Janin, Luse hanya tahu bahwa Janin tidak lagi melakukan kebiasaanya yaitu mencuri, yang Luse lebih tahu Janin bekerja di sebuah pabrik yang berada tak jauh dari rumahnya. Janin adalah seorang pencuri handal yang juga ditakuti oleh para pencuri lainnya. Selain handal dalam teknik mencuri, Janin pun pernah menjebloskan Sadom ke dalam penjara, teman sesama pencuri. Janin melakukanya karena ingin menjadi pencuri terbaik di kota ini. Hal ini diketahui sejak lama oleh Sukma, adik kandung dari Sadom.
Pada akhirnya Janin dan Sukma terlibat adu keahlian dalam teknik mencuri, untuk menentukan siapa yang benar-benar hebat di kota ini. Bagaimanakah dengan Ibu Luse tentang hal itu? Hal sesuatu akan terdengar dan menggema di kota itu. Rasa kasih sayang pun diuji untuk menghalangi suara itu.

Senin, 05 Januari 2009

Ada Apa Dengan Waktu

Mungkin memang sudah mendarah daging untuk masyarakat warga Negara Indonesia bagi yang namanya Menghargai waktu. Yang dimaksud disini adaLah orang-orang suLit untuk tepat waktu tapi maLah menggampangkan masaLah waktu. Banyak yang berkata "ya nanti-nanti ajaLah, sebentar juga keburu" atau "Namanya juga orang Indonesia, teLat gpp kaLi". Kadang suka aneh, sebuah Habit yang buruk maLah diLestarikan, apaLagi gak jarang orang maLah membanggakan sesuatu yang buruk. Apa karena banyak yang orang meLakukannya? Apa ini semua sudah menjadi budaya? Semacam ciri khas, yang menandakan bahwa iniLah Negara Indonesia. KLo gw memperhatikan orang barat yang pernah gw temuin, mereka sangat menghargai waktu. Janjian jam 10 tapi mereka sudah datang setengah jam Lebih awaL bahkan satu jam sebeLumnya mereka sudah hadir. Kira-kira apa yach yang menjadikan dasar pikir mereka yang tepat untuk menghargai waktu. Sempat gw berfikir dengan istiLah "Rumput Tetangga Lebih Hijau daripada rumput Sendiri" tapi gak juga ach. Ada juga kok orang Indonesia yang menghargai waktu, karena jumLahnya Lebih banyak orang yang gak menghargai waktu, ya sudah pukuL rata.

Contoh aja kemarin. Gw beLajar untuk soaL itu dan gw beLajar untuk menjadi orang yang berada daLam kaum minoritas tersebut. Tapi hampa yang gw dapat. Pertama kemarin gw mw k kampus untuk mengurus administrasi tapi bangunnya kesiangan aLias jam stengah 12 siang dan bru ke kampus jam 14.30 karena tunggu duLu motor yang dipake sm ade gw. Pas sampai kampus loket Keuangan dah tutup ("SiaL"). Dari kampus tepatnya jam 15.00 gw Langsung cabut ke TIM karena ada haL yang harus gw temuin. Ngeng...Ngeng... SampaiLah di TIM jam 15.30 karena pada jam tersebut kami janjian. Tapi apa yang terjadi? Orang yang bersangkutan datang jam 16.30, satu jam sesudahnya ("SiaL Lagi"). Sebenarnya gw dah mau cabut jam segitu karena harus jemput cewe gw di daerah ragunan yang harus tiba disana jam 17.00 tapi karena perasaan gak enakan sama orang tersebut gw ngbroL sebentar, dan gw baru cabut jam 17.00. Dah tau jaraknya jauh dan macet puLa Lagi. AlhasiL, gw sampai Ragunan jam 17.50. Ternyata cewe gw dah cabut puLang ("SiaLan") bukan siaL Lagi. Gw sech gak nyaLahin cewe gw yang cabut puLang tapi justru menyukai dengan keputusannya yang tepat. Yasudah hampa yang gw dapat.
Dari situLah, gw beLajar. Ternyata memang benar-benar suLit untuk menghargai waktu. Kita harus merencanakan waktu dengan detiL, tepat waktu, dan mengambiL keputusan tanpa harus berfikir yang terLaLu Lama. Disaat kita yang tepat waktu, Lingkungan yang gak mendukung. Disaat kita yang mencoba menerapkan menghargai waktu, kita maLah dicap sok beLagu sama orang-orang. Huff... intinya sech gw harus terus beLajar untuk itu.

Jumat, 02 Januari 2009

Gebrakan Dari Kami

sbb37.blogspot.com adalah sebuah wadah untuk kami (Sanggar Bunga Bangsa) mencoba kreatifitas dalam soal tuLis-menuLis. Entah itu tuLisan tentang event SBB ke depan, informasi, gosip sampai bahkan curhat-curhatan segala. MakLum kami khan suatu komunitas ekskuL seni yang bernaung di SMAN 37 Jakarta. BerawaL dari sebuah buLetin yang waktu itu sempat beredar di sekitar Lingkungan SBB, karena keterbatasan manusiawi buLetin ini tidak dapat bernafas dengan sempurna. Dulu buLetin ini berbentuk buku tuLis yang terbit setiap 3 buLan sekaLi, Lembar kertasnya pun masih hitam-putih maksudnya kertasnya putih tuLisannya hitam apaLagi kLo ada foto ya fotonya hitam putih. Secara biaya cetaknya cukup mahaL untuk print berwarna. Tapi bukannya kami beLum pernah ada buLetin yang berwarna Loch, malahan waktu itu pernah kertasnya berwarna-warni tapi tuLisan hitam. Wah bener-bener colorfull dech.

Nah, niatnya sech di awal tahun 2009 ini tepatnya di buLan Januari kami ingin terbit kembali dengan format yang gak jauh beda. Namun, setelah konsultasi dengan Kakak-kakak aLumnie dan teman-teman serta kepakatan SBB, kami mengubah formatnya dengan media bLog. SeLain murah dengan hanya membayar warnet tapi juga efektif dalam mencakup Lingkungan SBB yang di Luar sana terhalang oLeh jarak dan waktu. Apalagi Lewat media bLog ini pembaca dapat memberikan komentar tentang apa yang kami kemukakan dan itu menjadi masukan buat kami. KLo diLihat dari segi efisien, pembaca tidak Lagi ketinggaLan berita yang terbit sebeLumnya Layaknya sebuah buLetin yang jika tidak sampai kepada pembaca. Pembaca dapat melihat terbitan sebeLumnya. Intinya sech media ini dapat menjaLin taLi siLaturami kekeluargaan SBB ke depan untuk semakin erat.

Akhir paragraf kami ingin berterima kasih kepada SMAN 37 Jakarta yang teLah mengijinkan Lahirnya ekskul ini. Pembina, Pendiri SBB Ka Djarot, para PeLatih, aLumnie dan teman-teman SBB yang teLah meLuangkan waktu, tenaga, pikiran serta materi untuk perkembangan SBB. Tidak Lupa para orang tua yang teLah mengijinkan anaknya untuk aktif di ekskul SBB. Lebih khusus KAMU para penikmat SBB. Semoga buLetin dengan media bLog ini dapat berjaLan Lancar dan dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri, syukur-syukur dapat puLa bermanfaat untuk orang Lain.




Terima Kasih


SBB