Mungkin memang sudah mendarah daging untuk masyarakat warga Negara Indonesia bagi yang namanya Menghargai waktu. Yang dimaksud disini adaLah orang-orang suLit untuk tepat waktu tapi maLah menggampangkan masaLah waktu. Banyak yang berkata "ya nanti-nanti ajaLah, sebentar juga keburu" atau "Namanya juga orang Indonesia, teLat gpp kaLi". Kadang suka aneh, sebuah Habit yang buruk maLah diLestarikan, apaLagi gak jarang orang maLah membanggakan sesuatu yang buruk. Apa karena banyak yang orang meLakukannya? Apa ini semua sudah menjadi budaya? Semacam ciri khas, yang menandakan bahwa iniLah Negara Indonesia. KLo gw memperhatikan orang barat yang pernah gw temuin, mereka sangat menghargai waktu. Janjian jam 10 tapi mereka sudah datang setengah jam Lebih awaL bahkan satu jam sebeLumnya mereka sudah hadir. Kira-kira apa yach yang menjadikan dasar pikir mereka yang tepat untuk menghargai waktu. Sempat gw berfikir dengan istiLah "Rumput Tetangga Lebih Hijau daripada rumput Sendiri" tapi gak juga ach. Ada juga kok orang Indonesia yang menghargai waktu, karena jumLahnya Lebih banyak orang yang gak menghargai waktu, ya sudah pukuL rata.
Contoh aja kemarin. Gw beLajar untuk soaL itu dan gw beLajar untuk menjadi orang yang berada daLam kaum minoritas tersebut. Tapi hampa yang gw dapat. Pertama kemarin gw mw k kampus untuk mengurus administrasi tapi bangunnya kesiangan aLias jam stengah 12 siang dan bru ke kampus jam 14.30 karena tunggu duLu motor yang dipake sm ade gw. Pas sampai kampus loket Keuangan dah tutup ("SiaL"). Dari kampus tepatnya jam 15.00 gw Langsung cabut ke TIM karena ada haL yang harus gw temuin. Ngeng...Ngeng... SampaiLah di TIM jam 15.30 karena pada jam tersebut kami janjian. Tapi apa yang terjadi? Orang yang bersangkutan datang jam 16.30, satu jam sesudahnya ("SiaL Lagi"). Sebenarnya gw dah mau cabut jam segitu karena harus jemput cewe gw di daerah ragunan yang harus tiba disana jam 17.00 tapi karena perasaan gak enakan sama orang tersebut gw ngbroL sebentar, dan gw baru cabut jam 17.00. Dah tau jaraknya jauh dan macet puLa Lagi. AlhasiL, gw sampai Ragunan jam 17.50. Ternyata cewe gw dah cabut puLang ("SiaLan") bukan siaL Lagi. Gw sech gak nyaLahin cewe gw yang cabut puLang tapi justru menyukai dengan keputusannya yang tepat. Yasudah hampa yang gw dapat.
Dari situLah, gw beLajar. Ternyata memang benar-benar suLit untuk menghargai waktu. Kita harus merencanakan waktu dengan detiL, tepat waktu, dan mengambiL keputusan tanpa harus berfikir yang terLaLu Lama. Disaat kita yang tepat waktu, Lingkungan yang gak mendukung. Disaat kita yang mencoba menerapkan menghargai waktu, kita maLah dicap sok beLagu sama orang-orang. Huff... intinya sech gw harus terus beLajar untuk itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar